HABARTerkini.net, Paringin – Dengan kaki kirinya yang mengalami disabilitas, Rubiansyah membuktikan bahwa keterbatasan bukan alasan untuk menyerah. Atlet bulutangkis NPC Balangan ini resmi menyandang gelar Sarjana Pertanian dari Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Amuntai, Kalimantan Selatan, tahun 2025.
Pria kelahiran Lampihong Selatan, Kecamatan Lampihong, Kabupaten Balangan ini mengaku awalnya tak pernah bermimpi menjadi atlet, apalagi meraih prestasi akademik setinggi ini. “Saya dulu minder. Tinggal di kampung, olahraga bulutangkis juga jarang dimainkan. Tapi karena coba-coba, akhirnya jatuh cinta,” ujarnya.
Perjalanan karier olahraganya dimulai saat bergabung dengan NPC Balangan. Meski terjun di bulutangkis, Rubiansyah juga mencoba cabang atletik, khususnya nomor lempar. Di Peparprov Hulu Sungai Selatan 2022, ia sukses menyabet medali emas ganda putra, perak tunggal putra, dan perunggu ganda putra. Kesempatan emas pun datang saat dipanggil ke Pelatprov untuk berlaga di Peparnas Solo 2024, menembus 8 besar ganda putra dan 32 besar tunggal putra. Tahun ini, ia bersiap tampil di Peparprov Tanah Laut 2025.
Di luar lapangan, Rubiansyah menuntaskan studi di Program Studi Agroteknologi STIPER Amuntai dengan penelitian berjudul Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Padat Kotoran Burung Puyuh (POP) terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Terung Ungu (Solanum melongena L.). Gelarnya, S.P., kini menjadi kebanggaan tersendiri.
Ia mengakui, perjalanan kuliah sambil berlatih bukan hal mudah. “Sulit membagi waktu latihan dan perkuliahan. Kadang kurang tidur. Tapi dukungan ibu saya, pengurus NPC seperti Bapak dr. Ferry, dan para pelatih membuat saya kuat,” ungkapnya.rabu ( 13/8/2025)
Bagi Rubiansyah, pencapaian ini hanyalah langkah awal. Ia bercita-cita mendapatkan pekerjaan tetap, memanfaatkan formasi khusus bagi penyandang disabilitas, dan jika memungkinkan, melanjutkan studi S2. Pesannya sederhana namun dalam: “Jangan pernah malu terhadap kekurangan. Tuhan sudah mengatur jalan hidup masing-masing.”(hen/mi).
